PORN FOR DUMMIES

porn for Dummies

porn for Dummies

Blog Article

Sekitar jam 23.45an aku pun kembali mengenakan pakaianku tanpa mengenakan dalaman. Bergo instan dongker kembali menghiasi kepalaku dan menutupi rambutku yang cukup panjang hingga se-punggung. Karena suasana yang dingin malam itu, aku pun menunda mandi junubku karena sunnah untuk mandi di sepertiga malam terakhir. Sesaat setelah syahwat dalam tubuhku mereda, kembali rasa takut akan suasana yang gelap di sekitar rest room mulai mendatangiku.

Bagian bokong hingga ujung kaki kini terekspos penuh dan memanjakan mata sang kyai yang memang sudah kunanti selama ini. Aku pun hanya bisa menggigit bibir menanti perlakuannya yang berikutnya. Aku berusaha menahan desisanku saat merasakan tangan Abah Mahmud meremasi bokongku.

Aku pun terpana dengan kata-kata vulgar yang keluar dari mulut para ummahat yang kukagumi itu. Aku tak pernah menyangka kalau ternyata sesuatu yang bagiku terasa ‘tabu’ begitu mudah mengalir dari bibir suci mereka yang hari-hari membicarakan pentingnya dakwah di kalangan wanita.8964 copyright protection163723PENANAYsz16DAWLw 維尼

If a phishing tactic slips earlier your notice, our strong stability computer software retains your details securely within your Handle. We offer a complimentary trial of Malwarebytes, permitting you to encounter its excellent security prior to making a order.

Posing to be a respectable entity, the attacker lures victims to your counterfeit Site the place They are really persuaded to enter confidential information and facts.

Meski aku tak pernah melakukan oral-seks sebelumnya, tapi ekspresi Ummah Hawa sudah cukup bagiku untuk tau kelezatan kontol sesungguhnya. Ummah Hawa kini segera mengambil posisi doggy di atas Ustadzah Khansa yang masih kelelahan setelah 15an menit menahan gempuran Abah Mahmud di anusnya.

Mataku pun tak bisa berkedip sedikitpun, apalagi kini aku dibuat menahan nafas saat melihat Ummah Hawa melahap kontol Abah Mahmud yang begitu besar dan panjang.8964 copyright protection163723PENANAjTnxLkEOVW 維尼

Sepertinya Abah Mahmud tengah berdiri memandangi kemulusan tubuhku yang dihiasi toket 38C berputing coklat muda, berperut langsing, dan selakangan yang juga mulus tanpa bulu. 8964 copyright protection163723PENANAaIpDBBVAkb 維尼

Betapa terkejutnya aku saat ngentot merasakan kontolnya yang begitu keras dan panjang.8964 copyright protection163723PENANAaK2upLGT1v 維尼

Kuangkat pinggulku hingga kontol Abah terlepas dan langsung saja memekku memuntahkan deras cairan orgasme yang jauh lebih deras daripada saat aku klimaks dari genjotan mas Fahmi. Perut Abah pun basah kuyup dan mengalir membasahi sprei. Sekitar 5 detik lamanya tubuhku mengejang kuat merasakan nikmatnya klimaks sebelum aku kembali melesakkan kontol Abah dan ku goyang lagi dengan liar.

Desisan Abah menikmati oral ku mulai terdengar, sesekali kulihat ekspresi wajahnya yang merem melek keenakan. Kini aku mulai beralih menjilati batang berurat Abah Mahmud. Namun cadar yang kupakai sedikit menghalangiku yang membuatku tak terlalu nyaman.8964 copyright protection163723PENANAjIHMwulcKz 維尼

Rasanya persis seperti saat memekku pertama kali ditembus oleh kontol mas Fahmi. Tapi yang ini lebih perih lagi karena hampir tak ada pelumas. Tapi rasa sakitnya sedikit teralihkan oleh rangsangan yang terus menerus dilancarkan Ustadzah Khansa dan Ummah Hawa. Aku pun menghela nafas saat seluruh kontol Abah Mahmud akhirnya tenggelam sepenuhnya di anusku.

Tubuhku mengejang hebat saat memekku menyemburkan kencang cairan kenikmatan yang tertahan sedari tadi. Kugigit kuat bibir bawahku sementara mataku terpejam menikmati setiap detik klimaks yang kualami malam itu. Tubuhku tersentak-sentak beberapa saat sebelum kemudian rasa lemas menyerang setiap sendi tubuhku.

Waktu 40hari terasa sangat lama bagiku. Hari berganti hari, kalender pun menjadi benda yang paling sering ku datangi di rumah. Hingga akhirnya 40hari selesai sudah dan aku pun sudah tak sabar menanti pengeranku kembali. Pesan ibuku agar aku berias dengan riasan terbaik saat nantinya menyambut kepulangan suami. Meluaplah kebahagiaanku saat mendengar suara salam mas Fahmi di ruang tamu. Bagaikan magnet, tubuhku bergerak sendiri dan langsung mendekap erat mas Fahmi.

Report this page